Violin Pierre Gavinies

Pierre Gaviniès adalah seorang komposer dan pemain violin dari Prancis yang lahir pada tanggal 11 Mei 1728 di Bordeaux. Ia adalah salah satu pemain violin terkemuka di abad ke-18 dan dikenal karena karya-karyanya yang sulit dan menarik. Ia juga menulis buku studi biola yang berjudul Les Vingt-quatre matinées (Dua Puluh Empat Pagi) pada tahun 1794, yang menjadi salah satu karya referensi bagi para pemain biola.

Kehidupan dan Karier

Gaviniès lahir di Bordeaux sebagai putra dari seorang luthier (pembuat alat musik gesek). Ia dibawa oleh ayahnya ke Paris pada tahun 1734. Pada usia 13 tahun, ia membuat debutnya di Concert Spirituel di Les Tuileries memainkan sonata untuk dua biola karya Jean-Marie Leclair. ³ Sekitar tahun 1753 ia menerima hukuman penjara sebagai akibat dari perselingkuhan dengan seorang Nyonya. Pada tahun 1762, ia mencapai puncak kariernya. Giovanni Battista Viotti menggambarkannya sebagai Tartini Prancis, sebuah pujian yang luar biasa. Jean Godefroy Eckhard, Leduc L’Ainé, Rodolphe Kreutzer, dan Romain de Brasseure mendedikasikan karya-karya mereka kepadanya. Pemain cello Martin Berteau menamai sebuah sonata \”La Gavinies\”. Karya-karyanya yang paling penting adalah Les Vingt-quatre matinées yang diterbitkan pada tahun 1794, sebuah kompilasi studi biola yang mencakup bagian-bagian yang sangat kompleks dengan tujuan utama mengembangkan kemampuan membungkuk. Gaviniès mengajar biola di Conservatoire de Paris dari tahun 1795 hingga kematiannya. Salah satu muridnya adalah Antoine-Laurent Baudron. ¹²

Gaya dan Kontribusi

Gaviniès dikenal sebagai seorang komposer dan pemain biola yang berbakat. Ia menulis banyak karya musik untuk biola solo atau dengan basso continuo (biasanya cembalo atau orgel). Karya-karyanya termasuk sonata, concerto grosso, divertimento, serenata, cassation, dll. Ia juga menulis beberapa karya teori musik, terutama Les Vingt-quatre matinées (Dua Puluh Empat Pagi) pada tahun 1794, yang membahas berbagai aspek penampilan musik Barok, seperti teknik bermain biola, ornamentasi, harmoni, modulasi, improvisasi, akompanimen, dll. Karya-karyanya tetap menjadi referensi penting bagi para peneliti dan pemain musik Barok.

Karya Terkenal

Beberapa karya terkenal Gaviniès adalah:

  • Opus 1 – 6 sonatas for violin (1760), enam sonata untuk biola solo atau dengan basso continuo.
  • Opus 3 – 6 sonatas for violin (1764), enam sonata untuk biola solo atau dengan basso continuo.
  • Opus 4 – 6 sonatas for violin (1764), enam sonata untuk biola solo atau dengan basso continuo.
  • Opus 5 – 6 sonates for violin (1774), enam sonata untuk biola solo atau dengan basso continuo.
  • Les Vingt-quatre matinées (1794), dua puluh empat studi biola untuk biola solo.
  • Concerto grosso No.1 in D major (1760), concerto grosso untuk biola solo dan orkestra gesek.

Gaviniès meninggalkan warisan musik yang besar dan berpengaruh bagi generasi komposer dan pemain biola selanjutnya .

Analisis Musik Gaviniès

Musik Gaviniès memiliki beberapa karakteristik yang khas dan menarik, antara lain:

  1. Ia menggunakan bentuk sonata, yaitu bentuk musik kamar yang menampilkan instrumen solo (biasanya biola) dengan basso continuo (biasanya cembalo atau orgel). Ia menulis sonata untuk biola solo atau dengan basso continuo. Ia menggunakan struktur sonata yang bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari empat bagian: bagian pertama cepat dan kontras (allegro), bagian kedua lambat dan ekspresif (adagio), bagian ketiga cepat dan riang (gavotta atau menuet), dan bagian keempat cepat dan energik (giga atau presto).
  2. Ia menggunakan gaya Prancis dan Italia dalam sonata-nya. Ia menggabungkan kehalusan dan keanggunan gaya Prancis dengan kecemerlangan dan keberanian gaya Italia. Ia menggunakan ornamentasi yang kaya dan bervariasi, seperti trill, mordent, appoggiatura, gruppetto, turn, slide, dll. Ia juga menggunakan teknik-teknik virtuoso seperti arpeggio, skala, double stop, triple stop, quadruple stop, scordatura, col legno, tremolo, sul ponticello, sul tasto, flautando, harmonics, dll.
  3. Ia menggunakan harmoni yang kaya dan melodis dalam sonata-nya. Ia menggunakan akor-akor dasar seperti tonika (nada dasar), dominan (nada kelima), subdominan (nada keempat), serta akor-akor lanjutan seperti mediant (nada ketiga), submediant (nada keenam), supertonik (nada kedua), subtonic (nada ketujuh), dan akor-akor kromatik (akor-akor dengan nada-nada setengah nada). Ia juga menggunakan modulasi (perubahan kunci) untuk menciptakan efek kontras dan variasi dalam musiknya. Ia sering menggunakan modulasi ke kunci yang berdekatan, seperti kunci relatif (kunci dengan nada dasar yang berbeda tetapi dengan nada-nada yang sama), kunci paralel (kunci dengan nada dasar yang sama tetapi dengan nada-nada yang berbeda), atau kunci dominan (kunci dengan nada dasar yang sama dengan nada kelima kunci sebelumnya). Ia juga menggunakan modulasi ke kunci yang jauh, seperti kunci enharmonik (kunci dengan nada dasar yang berbeda tetapi dengan frekuensi yang sama), kunci kromatik (kunci dengan nada dasar yang berbeda satu setengah nada dari kunci sebelumnya), atau kunci tersier (kunci dengan nada dasar yang berbeda tiga nada dari kunci sebelumnya).
  4. Ia menggunakan program musik dalam beberapa concerto grosso-nya, yaitu musik yang menggambarkan suatu cerita, suasana, atau gambaran. Ia menggunakan teknik seperti onomatope (menirukan suara alam atau binatang), simbolisme (menggunakan suatu elemen musik untuk melambangkan suatu makna), deskripsi (menggunakan suatu elemen musik untuk menggambarkan suatu adegan atau karakter), atau ekspresi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *